CERPEN : Salahkah Aku ?
Halo teman-teman sudah
lama tidak posting. Udah pada kangen nunggu ana ya ? Ehh, maksudnya kangen sama
bacaannya. Kali ini ana akan posting cerpen yang kali ini akan ana kisahkan
pada antum sekalian. Oke cekidot.
Salahkah Aku ?
Diriku hampa. Hambar. Tanpa rasa yang membuat hidupku
menjadi tak bergairah. Ini awalku di sekolah baru, tapi rasanya sangat
membosankan. Tiada tampak keasyikan di dalamnya. Ku mencoba menerawang lebih
jauh di hari-hari baru sekolah. Tetap saja sama. Hambar tanpa rasa.
Anehnya, saat bosan menyelubungi jiwaku, ada sesosok yang
membuatku jengkel dan juga penasaran
dengan dia. Dia selalu saja hadir di depan ku. Entah itu di kelas, di aula, di mushola
, di warung, di jalan, dan masih banyak lagi. Serasa bosan melihat wajahnya.
Aku memang tak mengenal dia.
“Nih orang siapa sih ? Tampangnya muncul mulu,” Gumamku
dalam hati.
Seminggu setelah bersekolah, masih tetap sama seperti
awal. Tetapi, aku menjadi semakin penasaran dengan orang yang selalu ku temui
itu. Tidak disangka-sangka dia meminta pertemanan di sosmedku. Dari situ aku
tahu kalo namanya Jimmy Martin. Perawakan tinggi semampai, berkulit kuning
langsat, dan ada tahi lalat di dekat bibirnya yang menambah kesan manis.
Di sekolah aku selalu saja bertemu dengannya. Walau aku
dan dia berbeda kelas. Ketika aku membuka sosmed, aku melihat ada sebuah pesan.
Ternyata dari Jimmy. Aku membalasnya. Kami pun sering teleponan. Dia mengajakku
pulang bareng. Awalnya ku menolak. Tapi akhirnya aku iyakan karena teman yang
biasa pulang denganku sudah pulang duluan.
“Ryn, sama Jimmy aja pulang ya,”
“Ee gimana ya ?,”
“Sama Jimmy aja pulangnya, ayolah,”
“Ee iyalah,”
Teman yang sekelas denganku juga
menyuruhku pulang dengan Jimmy. Akhirnya aku pulang dengannya.
Aku memang sudah mempunyai kekasih, tetapi kami LDR. Aku
di sini sedangkan ia jauh di Kerinci sana. Meski jauh, aku sangat
menyanyanginya.Aku takkan melepaskannya. Jimmy pernah berkata jika dia tidak
mempunyai kekasih. Walaupun begitu,aku mengangap Jimmy hanya sebagai teman
dekat. Setelah Jimmy mengantarkanku pulang. Kami bertambah dekat. Tetapi
hubunganku dengan kekasihku semakin berantakan. Ada yang memfitnah bahwa aku
pacaran dengan Jimmy. Padahal aku dan Jimmy hanya berteman dan itu tidak lebih.
“Gimana hubungan kita Ryn ? Kita jauh,” tanya Kak Sam.
“Ngak tahu kak, terserah kak ajalah,”
“Kok terserah kak, terserah Ryn ajalah,”
“Ryn terserah kak ajalah,”
“Hubungan kita sampai di sini aja ya Ryn. Maaf ya Ryn,
kakak dengar Ryn udah punya pacar baru di sana. Kak nggak bisa diduain,”
“Nggak ada Ryn duain kakak , tapi kalo itu mau kak,
iyalah. Ryn kecewa sama kak Sam. Maafin Ryn kalo ada salah ya,”
Akhirnya
aku dan kak Sam putus. Ia memutuskan hubungan ini. Dengan berat hati aku harus menerima
kenyataannya. Setetes air yang jatuh dari mata membasahi pipiku. Semakin hampa.
Semakin hambar kalbuku.
Aku mulai menghindar dari Jimmy karena kejadian itu.
Tetapi, tetap saja dia sering me-chat ku. Akhirnya lama-kelamaan rasa itu mulai
tumbuh. Saat aku menemukan fb salah seorang wanita yang bernama Wenda Fisca,
dan di sana Jimmy mengomentari foto wanita tersebut dengan panggilan sayang.
Aku pun bertanya kepada dia.
“Jim, pacaran sama dia ya ?”
“Siapa bilang ?,”
“Adalah,”
“Siapa ?”
“Ya adalah,”
Dia tidak mau mengakui jika Wenda adalah pacarnya.
Teman-temannya pun mengatakan bahwa itu adalah pacarnya Jimmy. Yang jelas aku
kecewa dengan Jimmy, karena dia berbohong. Setelah puing-puing hatiku utuh
kembali, kini hancur lagi karena kebohongan Jimmy yang membuatku terlanjur jatuh
hati padanya.
Akhirnya ia mengakui Wenda Fisca adalah
pacarnya dan hubungan mereka sudah tidak jelas dan entah bagaimana. Aku
dibilang nikung, dan PHO oleh teman-temannya. Aku tidak bersalah, aku hanya
korban kedustaan Jimmy. Aku memilih menjauh dari Jimmy.
Aku
mempunyai teman dekat , namanya Agif Pivano. Satu kelas dengan Jimmy. Dia sedang dekat alias PDKT dengan temanku, Angel
Alista. Aku memang sering chat sebelum temanku dekat dengan Agif. Aku tahu kalo
temanku ini suka dengan dia. Aku memang orangnya suka bercanda. Aku sering
bercanda dengan Agif tentang temanku. Aku tak ingin merusak pertemananku dengan
Angel. Agif mengajakku pulang bersama.
Tapi setelah itu, temanku jadi aneh denganku. Ternyata Agif suka denganku. Aku
tidak tahu. Aku hanya mengangap Agif sebagai teman dekatku. Aku tidak enak hati
dengan temanku. Aku tidak ingin dicap sebagai wanita PHO. Aku tidak bersalah.
Aku hanya mengangap mereka sebagai temanku. Walau sebenarnya aku memang sayang
dengan Jimmy. Tapi aku tidak ingin merusak hubungan Jimmy dengan Wenda.
Untuk sekarang rasaku hampa. Hatiku kini tidak
untuk siapa-siapa, dan aku bukan untuk siapa-siapa. Aku tidak mau dijudge
sebagai wanita PHO karena aku tidak seperti itu. Aku hanya mengangap mereka
sebagai teman-temanku. Aku tidak bersalah.
Sekian cerpen dari ana. Semoga terkesan. Tunggu kelanjutannya yaa...
Komentar
Posting Komentar