Cerpen : Bukan Sebelah Mata (PART II)



Bukan Sebelah Mata (PART II)


         
      
“Terus, gimana ? Apa dia udah nembak kamu ?” tanya Aryn yang sebenarnya penasaran dan kecewa dengan apa yang diceritakan Miqha.
            “Iya sih dia udah nembak aku, kemaren malam di depan rumahku. Tapi, aku belum terima dia,”
            “Kenapa belum kamu terima ?”
            “Menurut kamu, apa aku harus terima dia ? Aku ada nih fotonya, coba deh kamu lihat” Miqha sembari melihatkan foto Akta berdua dengannya.
            “Astaga, mereka mesra sekali” Bathin Aryn semakin terguncang. “Oh itu orangnya ya, ganteng sih, itu terserah kamu aja mau terima apa ngak, itu kan pilihanmu,” lanjut Aryn membuyarkan kesedihan hatinya.
            “Aku sebenarnya juga sayang sama dia udah lama, baru sekarang kesampaiannya”
            “Berarti waktu aku pacaran sama Akta, Miqha juga suka sama Akta.”Bathin Aryn kembali bergumam. Aryn semakin nelangsa dibuatnya. “Kalo memang begitu terima aja.” Kata Aryn memaksakan apa yang sebenarnya yang tidak ia suka.
            “Oh iya Qha, aku pulang dulu ada janji sama temen” Aryn bergegas pergi meninggalkan Miqha.
            Di jalan, air matanya terus menetes, ia terus menyekanya, tapi terus mengalir. Ucapan Miqha tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya. Sesampainya di rumah ia langsung bergegas ke kamar, dan mengunci pintu. Ia lalu memeluk guling kesayangannya.        
            “Akta , kamu jahat. Kamu tahu kalo Miqha itu sahabat aku. Dan kamu Miqha, aku nggak mau berteman sama kamu lagi, coba kalian ada di posisi aku,”
            “Ryn, kamu udah pulang ? Makan dulu yuk, Nak” Ibuku memanggil untuk makan.
            “Ntar aja bu, Aryn belum lapar,”
            Aryn masih menangis, berlinang air mata. Pikirannya gundah, hatinya masih diselimuti kenelangsaan dan kecewa.
            Keesokan harinya, suasana kalbunya masih rada kurang sehat. Tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumahnya.
            “Tok..tok..tok.. Aryn…”     
            “Iya..” sahut Aryn                                               
            Dilihatnya dari balik jendela, ada Shelyn.
            “Iya Shel, masuklah. Ada apa ya?” sembari Aryn membukakan pintu.
            “Kita jadi pergi ntar malam kan ? Mata kamu kenapa ? Kok sembab begitu?”
            “Pergi kemana ya ? Ah, gak apa-apa, cuma kurang tidur aja,” Aryn memasang wajah kaget karena ia lupa ternyata ada janji dengan Shelyn.
            “Datang ke pesta ulang tahun Miqha entar malam,”
            “Oo itu, aku males datang, lagi ngak enak badan,” Sebenarnya bukan nggak enak badan, tapi nggak enak hati.
            “Kok kamu gitu ? Ini kan ulang tahun sahabat kita, masa iya kamu nggak datang,”
            “Aku lagi nggak enak badan , Shel.”
            “Coba aku rasa kening kamu,” Shelyn meletakkan tangannya ke kening Aryn. “Ah, nggak panas kok. Ayolah ,Ryn. Pokoknya ntar malam aku jemput,”
            “Oh iya, aku pamit dulu ya, hari sudah sore, aku mau siap-siap dulu. Dandan yang cantik neng, ntar malam aku jemput,”
            Shelyn pun pamit pulang karena harus dandan untuk bersiap pergi ke pesta.
Lanjut baca ke PART IIInya teman-teman :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN : Gadis Kenangan

Teks Tantangan : Pergaulan Salah Gaul

FINISH PAGE 366 OF 366 : 2020