Cerpen : Bukan Sebelah Mata (PART V)
Bukan Sebelah Mata (PART V)
Setibanya
Aryn di Bandung, ia disambut di rumah mewah bibinya. Bibinya tinggal bersama
suaminya. Ia hanya mempunyai satu orang anak yang sudah bekerja, dia jarang
tinggal di rumah ini.
Di
Bandung, Aryn bersekolah di SMAN 3 Bandung. Hari-harinya sungguh berbeda saat
ia di Bukittinggi. Tiada Shelyn yang menghiburnya, Tiada Miqha dan Akta yang
jahat padanya. Semua berbeda di sini. Ia bertekad merubah hidupnya di negeri Paris Van Java ini.
Aryn sangat disayang bibinya, seperti anaknya sendiri. Setiap lebaran ia pulang ke Bukittinggi untuk melihat keluarganya. Ibunya sangat senang jika Aryn pulang ketika lebaran tiba.
Aryn sangat disayang bibinya, seperti anaknya sendiri. Setiap lebaran ia pulang ke Bukittinggi untuk melihat keluarganya. Ibunya sangat senang jika Aryn pulang ketika lebaran tiba.
Waktu
silih berganti, tak terasa 2 tahun telah berlalu, Aryn sudah menamatkan
sekolahnya di SMAN 3 Bandung. Lalu, ia melanjutkannya ke ITB (Institut
Teknologi Bandung), di sana ia mempunyai banyak teman. Ia semakin menjadi gadis
dewasa yang cantik.Hanya dalam waktu 3 tahun, Aryn mampu menyelesaikan
kuliahnya dan mendapatkan gelar S1-nya. Kemudian ia melanjutkan S2 dan S3
selama 4 tahun. Sungguh luar biasa.
Akhirnya,ia
pun mendapatkan mandat dari bibinya untuk menjadi direktur di perusahaan
bibinya. Bukan tanpa alasan, Aryn adalah seorang intelektual yang bertanggung
jawab mampu menjadikan perusahaan bibinya lebih maju lagi. Bibinya yakin bahwa
Aryn adalah orang yang tepat.
“Aryn,
kamu kan udah besar. Umur kamu udah 25 tahun. Kamu pun udah menyelesaikan
kuliah S1 sampai S3. Bibi yakin kamu orang yang bertanggung jawab. Apakah kamu
mau menjadi direktur di perusahaan bibi ?”
“Beneran,
Bi ? Aryn mau banget, Bi. Aryn janji, Aryn akan lebih memajukan perusahaan
bibi,” Aryn pun bahagia dan memeluk bibinya.
“Oh
iya, Ryn, lusa kan lebaran idul fitri, besok kita pulang ke Bukittinggi. Lihat
ibumu,ayahmu,dan keluarga kita di sana,”
“Baiklah,
Bi. Aryn juga sudah kangen sama keluarga di sana,”
Pagi
harinya, Aryn, bersama bibi,paman,kakak sepupunya, suami kakak sepupunya,dan
keponakannya, berangkat dari Bandung ke Padang dengan menggunakan pesawat. Dari
Padang ke Bukittinggi, mereka menggunakan mobil.
“Ibu,
Aryn sudah kangen sama ibu,” setibanya di rumah, Aryn langsung memeluk ibunya.
“Anak
ibu udah besar, makin cantik, sudah sukses. Ibu juga kangen sekali denganmu,”
Ibunya mencium pipi Aryn dan memeluknya.”
Semua
keluarga di sana bahagia melihat Aryn sudah sukses.
Besoknya,
tepat hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Sehabis melaksanakan sholat Ied,
sudah menjadi tradisi memang untuk makan bersama-sama mengundang sanak
keluarga. Sebelum itu diawali acara bermaaf-maafan dengan sanak family dan tetangga.
“Aryn…
ada teman lama kamu tuh nyariin” panggil ayah Aryn dari luar rumah. Karena
Ayahnya sedang duduk-duduk di teras rumah bersama paman-pamannya.
“Shelyn..
Ayo masuk. Gimana kabar kamu sehat ?,”
“Aku
sehat. Ini suami aku, kami baru 3 bulan menikah. Kamu makin cantik saja. Aku
dengar kamu sudah menamatkan S3 dan menjadi direktur perusahaan,”
“Selamat
atas pernikahannya Shel. Alhamdulillah Shel. Kamu juga makin sukses jadi dokter
dan aku dengar, suamimu ini, walikota Bukittinggi ya,”
“Ah
bisa aja kamu Ryn. Bukan apa-apa kok,” Shelyn tersipu malu.
“Oh
iya, Miqha gimana kabarnya ?”
“Kamu
masih nanyain Miqha, Ryn ? Dia udah nggak disini,”
“Maksud
kamu Shel ?”
“Iya,
dia udah meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan. Mobilnya oleng ke
sungai dan meledak. Ia pun tewas di tempat,”
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Semoga
ia tenang di alam sana,”
“Oh
iya, seminggu sebelum ia pergi, ia terus menanyakan kamu ke aku. Aku jawab kamu
udah tinggal di Bandung. Ia minta tolong sampaikan maafnya kepadamu Ryn,”
“Aku
sudah memaafkannya dari dulu, Shel. Sungguh aku ingin bertemu dia, tapi aku
akan mendoakan yang terbaik untuknya”
“Iya baguslah begitu Ryn,”.
Nah, tinggal bagian terkhir lagi, lanjutin terus bacanya yaa. hehe
Komentar
Posting Komentar