Cerpen : Bukan Sebelah Mata (PART I)


Bukan Sebelah Mata (PART I)
Tokoh :
Aryn Tizka
Miqha Belliana
Shelyntia Arka
Aktavio Martin
            Dedaunan kering berjatuhan tertiup semilir angin di tepi danau , orang-orang sedang asyik memancing, ditambah birunya langit yang membentang. Aryn, perempuan yang tengah duduk di bangku di bawah pohon dekat danau. Ia menatap jauh ke danau. Sesekali ia melempar batu.“Kenapa sih ? Apa salahnya aku ? Apa karena aku hanya dari keluarga sederhana ?” ucap Aryn sambil terisak. Air matanya pun tak terbendung lagi, mengalir di pipi manisnya. Ia masih belum bisa menerima jika Akta meninggalkannya, tanpa alasan.
            “I can be tought, I can be strong, but wish you … “ dering ponsel Aryn. Ia mengambil ponsel yang ia letakkan di saku celananya. Ternyata dari Miqha. Ia pun me-rejectnya. Kemudian, ada panggilan , ternyata dari Miqha lagi. Aryn memang sedang tidak mau menjawab panggilan. Hatinya gundah dan nelangsa. Di tempat inilah ia bisa melampiaskan kenelangsaannya.
            “Kamu jahattttttt, aku benci,” teriak Aryn ke tengah danau melempar batu dengan emosi yang membara di hatinya.
            “Hei, kamu kenapa ? Teriak nggak jelas kayak gitu,” tiba-tiba ada suara di belakang Aryn. Aryn menoleh ke belakang, ada Miqha di belakangnya. Ia mencoba menghapus air matanya , dan berkata “ Kok kamu tahu aku di sini ?”.
            “Ya, aku tadi ke rumah kamu, tapi kata ibu kamu, kamu nggak ada, jadi aku coba ke sini, karena kamu kan sering duduk di sini. Nah, ternyata bener kamu di sini” jelas Miqha.
            “Oogitu, ada apa kamu cari aku ?”
            “Pengen curhat sama kamu,”
            “Oo, aku nggak bisa,”
            “Kenapa ? Apa aku ada salah sama kamu ?”
            “Nggak ada, cerita aja.”
            “Ryn, aku lagi dekat dengan seorang cowok. Namanya Aktavio Martin. Sekolah di SMAN 1 Bukittinggi. Panggilannya Akta. Dia udah deketin aku udah seminggu. Kami sering BM-an, WA, dan telepon. Kemarin nih dia ngajak aku jalan.”
            Bathin Aryn langsung tergoncang. Ia mencoba menahan air matanya. “Ternyata Akta deketin Miqha, temen aku sendiri. Miqha memang tidak tahu kalo aku pacaran sama Akta, aku tidak pernah kasih tau tentang masalah asmaraku kepada orang-orang, aku lebih memilih menyimpan sendiri. Toh, kalo mereka tahu palingan dari berita yang udah nyebar.” Gumam Aryn dalam hatinya.
            “Aryn.. Halo Aryn.. kamu dengarin aku cerita nggak sih,” Miqha melambaikan tangannya ke depan wajah Aryn.

Lanjutkan ke PART II yaa..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN : Gadis Kenangan

Teks Tantangan : Pergaulan Salah Gaul

FINISH PAGE 366 OF 366 : 2020